KEMBANG WIJAYA KUSUMA
Pada zaman kerajaan
Lalu dicari cara untuk mengusir resi tersebut dari wilayah
Secara diam-diam resi
Resi Kano mencari tempat yang sunyi dan sulit ditempuh manusia untuk bertapa. Dia mohon kepada Yang Maha Kuasa akan nasib dirinya yang diburu-buru oleh Prabu Aji Pamoso. Tak lama kemudian Prabu Aji Pamoso dan pengawalnya yang gigih sampai di tempat itu.
Resi Kano dapat ditemukan di tempat persembunyiannya. Sewaktu resi
Prabu Aji Pamoso berusaha mengatasi ketakutannya dengan mantera-mantera saktinya. Setelah suara gemuruh reda, muncullah seekor ular naga raksasa. Ular itu mendesis-desis seolah-olah akan memangsa Prabu Aji Pamoso. Karena kehebatan dan kedahsyatan ular tersebut, maka ombak di pantai Cilacap semakin tinggi dan menakutkan. Melihat ular yang mengerikan itu Prabu Aji Pamoso segera melepas panah saktinya. Panah tepat mengenai ular itu dan matilah ular raksasa itu. Bersama dengan matinya ular itu, tiba-tiba dari arah timur muncul seorang putri yang cantik. Putri itu memanggil-manggil Prabu Aji Pamoso. “Wahai sang Raja, berkat jasamu aku telah kembali menjadi manusia biasa. Namaku Dewi Wasowati. Sebagai balas jasaku akan kupersembahkan kepadamu sebuah cangkok kembang wijaya kusuma. Bunga ini tidak akan paduka dapatkan dalam alam biasa. Siapa yang memiliki cangkok wijaya kusuma dia akan menurunkan raja-raja yang berkuasa di Pulau Jawa.”
Mendengar keterangan Dewi Wasowati, Prabu Aji Pamoso sangat gembira. Dengan kesaktiannya dia mengayuh dayung untuk menemui Dewi Wasowati yang berada di sebuah pulau kecil.
Ketka Dewi Wasowati menyerahkan kembang Wijaya Kusuma ia berkata : “Hendaknya Sang Prabu menjadi saksi, pegunungan karang ini saya beri nama Nusa Kembangan. Sebab aku menyerahkan kembang Wijaya Kusma di atas pulau karang ini.”
Setelah menyerahkan kembang Wijaya Kusuma, Dewi Wasowati lenyap dari pandangan mata. Sang Prabu segera kembali ke perahu ekcil untuk kembali e pantai Cilacap. Karena gugup dan kurang berhati-hati Cangkok Wijaya Kusuma yang digenggamnya jatu di tengah Samudra. Dia sadar setelah sampai di pantai. Sang Prabu menyesali nasibnya. Tidak berhasil membawa kembang cangkok Wijaya Kusuma menuju
No comments:
Post a Comment