KONSEP POST DATE
Definisi
a. Post date adalah kehamilan yang melampaui umur 294 hari (42 minggu) dengan segala kemungkinan komplikasinya.
(Manuaba, 2001 : 226)
b. Post date adalah kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu belum terjadi.
(Manuaba, 1998 : 222)
Penyebab Post Date
a. Tidak pasti mengetahui tanggal haid terakhir.
b. Terdapat kelainan kongenital anensefalus.
c. Terdapat hipoplasi kelenjar adrenal.
(Manuaba, 2001 : 226)
d. Pada kehamilan lewat waktu, otot rahim tidak sensitif terhadap rangsangan karena psikologis atau kelainan pada rahim.
(Manuaba, 1998 : 224)
Komplikasi Post Date
a. Untuk ibu
1. Rasa takut akibat terlambat lahir.
2. Rasa takut menjalani operasi dengan akibatnya (trias komplikasi ibu).
b. Untuk janin
1. Oligohidramnion
- Air ketuban normal
· 34-37 minggu : 1000 cc.
· Aterm : 800 cc.
· Diatas 42 minggu : 400 cc.
- Akibat oligohidramnion
· Kental – mekonium - diaspirasi oleh janin.
· Asfiksia intrauterin – fetal distress.
· Inpartu :
- Aspirasi air ketuban.
- Apgar skor rendah.
- Pulmanary distress syndrome.
- Bronkus paru tersumbat menimbulkan atelektasi.
2. Diwarnai mekonium
- Keluar karena refleks vagus terhadap intestin.
· Peristaltik usus dan terbukanya sfingterani, mekonium keluar.
- Aspirasi air ketuban serta mekonium.
· Gangguan pernafasan bayi-rahim.
· Gangguan sirkulasi bayi setelah lahir.
· Hipoksia intrauterin sampai kematian janin.
3. Makrosomia
- Dengan plasenta masih baik terjadi tumbuh kembang janin dengan berat 4500 gr disebut makrosomia.
- Akibat terhadap persalinan
· Tindakan operatif seksio sesarea.
· Trauma persalinan vaginal operasi.
§ Distosia baru dapat menimbulkan kelemahan bayi.
§ Trauma jalan lahir ibu.
4. Dismaturitas bayi
- Umur hamil 37 minggu, luas plasenta 11 m2.
- Selanjutnya terjadi penurunan fungsi, akibat tidak berkembang atau terjadi klasifikasi dan aterosklerosis pembuluh darah.
- Menurunnya kemampuan nutrisi plasenta menimbulkan perubahan metabolisme menuju anaerotik.
· Terjadinya ketonbadi dan asidosis.
· Terjadinya dismaturitas dengan gejala cillford.
· Kulit subtamfet berkurang, otot makin lemah, dan diwarnai mekonium.
· Kuku tampak panjang.
· Tampak keriput.
· Tali pusat lembek, mudah tertekan dengan disertai oligohidramnion.
(Manuaba, 2001 : 226-227)
Penatalaksanaan (Teknik Pertolongan Persalinan) Post Date :
a. Induksi oksitosin
1. Pertimbangan yang perlu diperhatikan :
- Kematangan servik
· Lamnimaria stiff.
· Pemasangan foley kateter.
· Jeli prostaglandin vaginal.
2. Evaluasi bishopskor
- Kurang 4, langsung seksio sesarea.
- Antara 5 dan 6, coba mematangkan serviks, mungkin berhasil.
- Diatas 7, sebagian besar berhasil.
b. Seksio sesarea
1. Tanda asfiksia intrauterin.
2. Makrosomia.
3. Kelainan letak janin.
4. Bad abstetric hystory.
5. Induksi gagal.
6. Infertilitas primer-sekunder.
7. Ibu dengan penyakit tertentu.
No comments:
Post a Comment