Wednesday, 18 June 2008

Suhu dan Kalor terhadap Cuaca

SUHU DAN KALOR TERHADAP CUACA

A. SUHU

Asal usul konsep suhu adalah perasaan kita. Kita dapat merasakan sesuatu itu panas, hangat, dingin, dan sebagainya. Sesara sederhana, suhu dapat didefinisikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derjat panas suatu benda. Tinggi rendahnya suhu dinyatakan dalam derajat suhu.

Suatu benda dikatakan mempunyai derajat suhu yang lebih tinggi daripada benda lain jika benda tersebut lebih panas dibandingkan benda lain, demikian pula sebaliknya.

Contoh; air sumur mempunyai derajat suhu yang lebih tinggi dari pada air es sebab air sumur lebih panas dibandingkan dengan es. Air sumur mempunyai derajat suhu yang lebih rendah dari pada air yang mendidih sebab air sumur lebih dingin dibandingkan dengan air yang sedang mendidih.

Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah.

Untuk dapat mengukur suhu suatu benda dengan tepat, maka dapat digunakan alat yang disebut Termometer.

Mengapa Suhu Udara di Kota Lebih Hangat?

Dengan banyaknya gedung pencakar langit, bentangan luas beton serta aspalnya, sebuah kota berbeda dengan daerah pinggiran dalam berinteraksi terhadap atmosfer. Kota mengganggu pola srikulasi udara dan menghambat menguapnya air hujan. Melalui gas buang mobil, pemanasan gedung, dan operasi pabrik, kota juga menimbulkan panas banyak sekali.

Akibatnya, suatu pulau panas atau inverse, cenderung mengelilingi kota itu.

Lima faktor yang bersama-sama menciptakan pulau panas adalah:

1. Panas yang ditimbulkan di dalam gedung-gedung memancar ke atmosfer.

2. Mobil dan pabrik menghasilkan karbon dioksida dan gas-gas lain, yang menimbulkan efek rumah kaca di atas kota itu.

3. Gedung tinggi menghambat sirkulasi udra hangat dan udara dingin.

4. Bahan bangunan seperti beton, aspal, dan baja menyimpan panas siang hari dan memancarkannya pada malam hari.

5. Sistem pembuangan limbah menghambat penguapan air, yang seharusnya mendinginkan kota.

Fenomena Fisika

Anomali Air

Di daerah yang mengalami musim dingin, ketika cuaca sangat dingin air dipermukaan danau membeku membentuk lapisan es. Akan tetapi, ikan- ikan dan tumbuhan di dalam danau mampu melangsungkan kehidupannya. Mengapa demikian? Karena air memiliki sifat yang disebut anomaly air.

Pada umumnya zat cair akan memuai bila dipanaskan dan menyusut bila dinginkan. Akan tetapi, tidak demilian halnya pada air, apabila mengalami pemanasan dari suhu nol derajat Celsius hingga suhu empat derajat Celsius maka air akan menyusut. Sebaliknya apabila mengalami pendinginan dari suhu empat derajat Celsius hingga nol derajat Celsius maka air akan memuai. Sifat pemuaian air yang tidak teratur ini disebut Anomali air.

Pada saat cuaca sangat dingin, air di dalam danau mencapai suhu di bawah ermpat derajat Celsius, maka air memuai sehingga jenis air menjadi lebih kecil. Akibatnya air di permukaan danau akan membeku terlebih dahulu membentuk lapisan es sedangkan air di bawah lapisan es dapat pada danau yang dalam tidak membeku. Dengan demikian, ikan dan tumbuhan di dalam danau mampu mempertahankan hidupnya di musim dingin.

B. KALOR

Apabila kamu mencelupkan kelereng ke dalam gelas berisi air dingin, maka setelah beberapa saat suhu air dalam gelas akan naik. Sementara itu suhu kelereng akan turun. Mengapa demikian? Karena ada suatu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke air yang bersuhu lebih rendah yang disebut kalor. Dengan demikian kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu kebih rendah.

Sumber kalor utama ialah matahari. Kalor dapat mengubah suhu benda Apabila kamu memasak air, maka setelah beberapa saat air akan menjadi panas dan akhirnya mendidih. Mengapa demikian? Karena pada saat memasak air, air menerima kalor. Dengan demikian, apabila sebuah benda menerima kalor, maka suhu benda tersebut akan naik. Suatu benda tadak hanya menerima kalor, tetapi juga dapat melepas kalor. Apabila sebuah benda melepaskan kalor maka suhu benda tersebut akan turun. Dapat kita lihat dari sebuah percobaan:

1) Celupkan masing – masing sebuah termometer ke dalam bejana berisi air panas dan ke dalam gelas berisi air dingin

2) Celupkan gelas ke dalam bejana dan biarkan selama lima menit

Dari hasil kegitan tersebut dapat diperoleh bahwa setelah gelas berisi air dingin di celupkan ke dalam bejana berisi air panas, maka suhu air dalam bejana akan menjadfi turun. Hal ini disebabkan karena air panas dalam bejana melepaskan kalor ke air dingin menerima kalor dari air panas.

No comments:

Post a Comment