Tips menggunakan presentasi elektronik
Penggunaan komputer dalam presentasi sudah merupakan hal yang lumrah. Bahkan di beberapa institusi, penggunaan komputer merupakan hal yang standar. Umunya presentasi dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Power Point, meskipun ada program-program lain yang juga dapat digunakan. (Saya sendiri mulai menggunakan program presentasi dari OpenO±ce yang dapat diperoleh secara gratis.)
Penggunaan media elektronik, seperti penggunaan Microsoft Power Point ini, mengundang debat.
John's initial presentations on the subject of High Tech high touch were punctuated with images photographs, illustrations,¯lm and television clips - projected from a PowerBook onto giant screens before large audiences. As he spoke, he clicked from image to image or paused to run a ¯lm short. Few people had seen anything quite like it, but something was wrong with the presentation. John slowly realized that the high-tech presentation distanced him from the audience and distracted them from his message. He dropped the dazzling display of technology and went back to the old-fashioned way: looking at his audience, talking with them, and connecting.
(John Naisbitt, \High Tech high touch")
Penggunaan media elektronik ini memiliki karakteristik tertentu yang harus dikuasai oleh presenter.
Berikut ini berapa saran atau tips yang dapat Anda gunakan.
v Dalam satu slide, usahakan gunakan kata-kata sesingkat mungkin sehingga layar tidak dipenuhi dengan tulisan. Utamakan menggunakan point form. Penjelasan dari point-point tersebut yang akan Anda presentasikan. (Penggunaan point form ini diberdebatkan, tapi saya tidak ingin memperpanjang topik ini di bagian ini.) Kemampuan Anda membuat tulisan yang singkat ini merupakan salah satu ujian. Jika memang ada hal-hal yang terpaksa harus diuraikan secara panjang, berikan materi tersebut dalam bentuk selebaran (handout).
v Font jangan terlalu kecil. Coba Anda lihat apakah tulisan Anda terbaca dari pendengar presentasi yang paling belakang. Penggunaan font yang terlalu besar akan menghabiskan tempat di layar, akan tetapi lebih baik jelas dibaca pendengar daripada mencoba memadatkan tulisan dalam satu halaman dan tidak terbaca. Apa manfaatnya jika tidak terbaca?
v Pemilihan font untuk presentasi dengan media elektronik yang menggunakan layar komputer (screen) seperti situs web atau presentasi biasa perlu mendapat perhatian. Kadang-kadang saya kesal melihat orang yang sembarangan dalam memilih font ini. Kon¯gurasi bawaan (default) dari Microsoft Power Point adalah menggunakan font Ari al. Menurut saya, font Arial ini kurang baik untuk presentasi dengan layar karena sulit untuk membedakan huruf "i" besar dan huruf "i" kecil. Saya sarankan agar Anda menggunakan font
v Gunakan clip art, atau gambar-gambar, jika perlu. Biasanya penggunaan gambar ini cocok untuk presentasi seminar yang bisa informal.Namun penggunaan gambar ini bisa juga digunakan untuk presentasi yang lebih formal asalkan gambar yang diambil tidak terlalu norak. Terlalu banyak gambar juga kurang baik. Perlu diperhatikan juga masalah hak cipta (copyright) dari clip art yang Anda gunakan. Jangan dibiasakan nyolong dari orang lain. Berikan referensi darimana clip art tersebut Anda peroleh. Di Internet saat ini banyak tempat yang menyediakan clip art dengan gratis.
v
Saya sendiri sering kesulitan dengan warna biru ini karena ada beberapa gambar, gra¯k, atau clip art yang berlatar belakang putih sehingga tidak bagus kalau ditampilkan dengan latar belakang biru. Gambar tersebut terkesan sebagai kotak-kotak sendiri. Akhirnya saya menggunakan warna putih sebagai latar belakang. Warna latar belakang yang putih terang ini sebenarnya kurang nyaman di mata.
v Jika dapat, gunakan gambar atau diagram untuk menjelaskan. \A picture is worth a thousand words", kata sebuah peribahasa. Memang tidak mudah untuk merangkumkan sebuah konsep dalam sebuah diLihat bacaan berikut
Seorang pembaca yang bernama Yansen mengatakan bahwa ada referensi yang bagus tentang hal ini dari buku Fred T. Hofstetter, \Multimedia Literacy", McGraw-Hill. Saya sendiri belum memilikinya dan katanya dapat diperoleh dari toko buku Spektra di Mall
agram. Justru itulah kemampuan yang ingin digali dari Anda pada presentasi yang Anda berikan, yaitu kemampuan menjelaskan konsep.
v Jika ada gra¯k atau diagram, pastikan bahwa tulisannya terbaca. Seringkali ada gra¯k-gra¯k yang tulisannya tidak terbaca sama sekali (kabur karena hasil dari proses scanning atau terlalu kecil) sehingga tidak ada manfaatnya untuk ditampilkan.
v Gunakan satu atau dua contoh jika konsep yang dijelaskan terlalu membingungkan. Tidak perlu seluruh contoh atau seluruh penjelasan ditampilkan sehingga contohnya terlalu banyak, menghabiskan waktu, membosankan, dan berkesan menggurui atau meremehkan pendengar.
Memang kita cenderung ingin menjelaskan semuanya. Entah karena perasaan kita bahwa kalau tidak kita jelaskan maka kita kelihatan bodoh? Padahal justru sebaliknya. Jika waktu sangat terbatas, jangan jelaskan semuanya secara rinci. Tahan keinginan ini. Bukannya kita tidak mau menjelaskan secara rinci, tapi ada tempat dan waktu.
Penjelasan yang rinci atau contoh-contoh lain nanti dapat dijelaskan pada saat tanya jawab. Jika waktu Anda memang sangat panjang, seharian misalnya, maka silahkan saja Anda coba jelaskan semuanya. (Ini akan gagal juga karena konsentrasi pendengar ada batasnya.)
v Penggunaan presentasi dengan komputer dan slide cenderung membuat kita lebih cepat dalam melakukan presentasi. Apalagi dalam kasus saya, saya berbicara sangat cepat. Hal ini kadang-kadang kurang baik jika kita gunakan dalam kuliah. Untuk mengurangi kecepatan dan memberikan mahasiswa waktu untuk berpikir atau menyerap apa yang kita katakan, adakan waktu untuk menuliskan contoh di papan tulis, atau bawa peraga (model) yang bisa Anda tunjukkan.
No comments:
Post a Comment