Tuesday, 1 July 2008

Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja

Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja

Pengertian

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat fisik seksual dan psikososial seseorang dalam melakukan fungsi melanjutkan keturunan. (DepKes RI, 1999)

Menurut WHO (1992) kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Perkembangan Seksual pada Manusia

Pada manusia seksual berkaitan dengan biologis, fisiologis, psikologis, sosial dan norma yang berlaku. Hubungan seks manusia dapat dikatakan sakral dan mulia sehingga secara wajar hanya dibenarkan dalam ikatan perkawinan. Jika hubungan seks binatang dpaat dilakukan di sembarang tempat, tidak demikian halnya manusia, karena dalam melakukan hubungan seks diperlukan tempat yang layak, sesuai dengan norma tertentu.

Ketika masih kanak-kanak, keberadaan organ seksual belum disadari sebagaimana mestinya, melainkan disadari sebagai alat ekskresi. Kesadaran akan peran seksual baru muncul ketika mulai akil balik.

Dalam rangka pendidikan seksualitas ini dimasukkan pula norma, nilai-nilai susila, moral, sopan santun, menghargai diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian diharapkan tumbuh kepribadian yang matang dengan kemampuan untuk mengendalikan diri, sehingga kelak akan mampu mengendalikan dorongan nafsu seks, mampu berperan dan berperilaku seksual yang normal yang akan menjadi modal untuk mencapai kehidupan seksual yang bahagia.

Disamping orang tua, pakar pendidik, mempunyai peran dalam memberikan penyuluhan, informasi mengenai kehidupan seksual sebagai sumber yang benar dan bertanggung jawab agar mereka tidak mencari informasi dari sumber yang kurang bertanggung jawab.

Perubahan Fisik Selama Masa Remaja

Seperti pada semua usia, dalam perubahan fisik juga terdapat perbedaan individual. Perbedaan seks sangat jelas meskipun anak laki-laki memulai pertumbuhan pesatnya lebih lambat daripada anak perempuan. Pertumbuhan laki-laki berlangsung lebih lama sehingga pada saat matang biasanya laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan, karena otot anak laki-laki tumbuh lebih besar daripada otot perempuan. Setelah mas apuber, kekuatan anak laki-laki melebihi kekuatan anak perempuan, dan perbedaan ini terus meningkat. (Hurlock, 2000)

Tabel Perubahan Fisik dan Kematangan Seksual Laki-laki dan Perempuan

Laki-laki

Perempuan

1. Otot dada, bahu dan tangan melebar.

2. Bertambah berat atau tinggi badan.

3. Pertumbuhan kumis dan jambang.

4. Pertumbuhan suara.

5. Mimpi basah.

6. Pertumbuhan rambut sekitar alat kelamin, dada, tangan dan kaki.

7. Pertumbuhan lemak dan keringat (tumbuh jerawat).

1. Payudara membentuk.

2. Pinggul dan paha melebar.

3. Pertumbuhan berat atau tinggi badan.

4. Pertumbuhan rahim dan vagina.

5. Menstruasi awal.

6. Pertumbuhan rambut sekitar alat kelamin.

7. Pertumbuhan lemak dan keringat (tumbuh jerawat).

No comments:

Post a Comment