Sunday, 29 June 2008

Proses Perkembangan dan Ciri-ciri Remaja

Proses Perkembangan Masa Remaja

Masa remaja merupakan salah satu fase dari perkembangan manusia yaitu merupakan masa transisi dari masa anak ke masa dewasa. Perubahan-perubahan dalam segi jasmani yaitu bahwa pada masa ini mulailah bekerjanya hormon-hormon seksual, sehingga ada perubahan-perubahan pada jasmani anak. Dalam segi psikologisnya terjadi perubahan-perubahan pula antara lain :

1. Timbulnya minat terhadap dirinya.

Jika waktu-waktu sebelumnya anak acuh tak acuh terhadap dirinya, maka mulai saat ini anak mulai memperhatikan tentang dirinya, anak mulai memperhatikan tentang keadaan wajahnya, keadaan rambutnya dan sebagainya.

2. Timbulnya minat terhadap jenis kelamin yang lain.

Akibat anak remaja ingin mengetahui tentang seluk beluk dari jenis kelamin yang lain. Bila ini tidak mendapatkan bimbingan yang sebaik-baiknya, maka tidak jarang anak akan tersesat kepada jalan yang tidak baik dan fakta telah banyak menimbulkan hal ini.

3. Timbulnya kesadaran akan dirinya sebagai individu yang berpribadi sendiri.

Akibat anak tidak diperintah seperti waktu-waktu sebelumnya, ia ingin agak bebas dari kekangan orang tua, ia tidak ingin lagi diperlakukan sebagai anak-anak, ia ingin mengeluarkan pendapatnya, ingin didengarkan pendapatnya dan menginginkan status sendiri dalam kehidupan masyarakat seperti orang-orang dewasa yang lain.

4. Timbulnya keinginan untuk dipuji orang lain, lebih-lebih oleh jenis kelamin yang lainnya.

Karenanya tingkah laku mereka kadang-kadang melebihi batas dengan maksud untuk menarik perhaian dan utnuk mendapatkan pujian dari jenis kelamin yang lain. Sebab itu masa ini juga sering disebut “show off age”. Di samping itu perlu disadari pula, terutama oleh orang tua bahwa anak remaja ingin tetap mendapatkan kasih sayang selain keperluan-keperluan yang bersifat materiil. (Kusuma T., 2000 : 21-24)

Ciri-ciri Masa Remaja

Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut akan dijelaskan seperti di bawah ini :

1. Masa remaja sebagai periode yang penting.

Kendatipun semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting, namun kadar kepentingannya berbeda-beda. Ada beberapa periode yang lebih penting daripada beberapa periode lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku, dan ada lagi yang penting karena akibat jangka panjangnya. Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jagka panjang tetap penting. Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologisis. Pada periode remaja kedua-duanya sama-sama penting.

2. Masa remaja sebagai periode peralihan.

Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya, artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Namun perlu disadari bahwa apa yang telah terjadi akan meninggalkan bekasnya dan akan mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru.

3. Masa remaja sebagai periode peralihan

Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal :

Pertama, meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.

Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru.

Keempat, dengan berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah.

Kelima, sebagian besar rmaja beresiko ambivalen terhadap setiasp perubahan, mereka menginginkan kebebasan tetapi mereka sering takut akan akibatnya.

4. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu. Pertama, sepanjang masa kanak-kanak masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan oang tua dan guru-guru.

5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Pada tahun-tahun awal masa remaja, penye4suaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti sebelumnya.

6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Seperti ditunjukkan oleh Majernes, “Banyak anggapan populer tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai, dan sayangnya, banyak diantaranya yang bersifat negatif“. Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dan dipercaya cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang ahrus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.

7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita.

8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa, oleh karena itu remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum minuman keras, menggunaan obat-obatan dan terlibat dalam pergaulan seks. (Hurlock, 2000)

No comments:

Post a Comment