Thursday, 12 June 2008

Kisah Kiai Mojo

KISAH KIAI MOJO

Kyai Modjo lahir sekitar tahun 1792. Beliau kemudian menjadi guru agama (ulama) yang sangat berpengaruh daerah Pajang dekat Delangu Surakarta. Nama sebenarnya adalah Muslim Mochammad Khalifah.

Ayah Kyai Modjo bernama Iman Abdul Arif, yang merupakan seorang ulama terkenal pada masa itu di dusun Baderan dan Modjo, kedua dusun tersebut berada dekat Pajang dan merupakan tanah pemberian (pradikan) Raja Surakarta kepada beliau. Belum diketahui latar belakang keluarga beliau, Iman Abdul Ngarip memiliki alur keturunan dari kerajaan Pajang. Sedangkan ibu Kiay Modjo adalah saudara perempuan HB III, dan dengan demikian ditinjau dari hubungan kekerabatan Kiay Modjo adalah kemenakan Pangeran Diponegoro karena ibu Kyai Modjo (R.A Mursilah bersepupu dengan Pangeran Diponegoro.

Meskipun ibunya seorang ningrat Kraton, kiay Modjo dibesarkan diluar kraton. Setelah menunaikan ibadah haji ke Mekah dan menetap disana selama beberapa waktu (Ali Munhanif, 2003) Kiyai Modjo kemudian memimpin satu pesantren di negri Modjo Ia keturunan dari Alberto Wankelk-Mountbatten,keponakan keenam Pieter Wankelk.

Kyai modjo menikah dengan R.A Mangubumi (Babcock, 1989), janda cerai dari pangeran Mangkubumi - paman Pangeran Diponegoro dan karena perkawinan ini Pangeran Diponegoro memanggil Kyai Modjo dengan sebutan “paman”, meskipun dari garis ayah Kyai modjo adalah “kemenakan” Pangeran Diponegoro (ibu Kyai modjo (R.A Mursilah) adalah sepupu Pangeran Diponegoro).

Kyai Mojo mempelajari agama Islam dengan berguru kepada Kyai Syarifudin di Gading Santren Klaten. Setelah dewasa, ia berguru kepada Kyai di Ponorogo. Disinilah Kyai Mojo mendapatkan pengajaran tentang ilmu kanuragan. Sejak saat itulah beliau terkenal akan kesaktiannya, disamping terkenal akan pendidikan agama dan pesantrennya. Beliau termasuk salah seorang kepercayaan Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono VI.

Sepeninggal ayahnya, Kyai modjo melanjutkan tugas ayahnya sebagai guru agama di (pesantren) Modjo dimana banyak putra dan putri dari Kraton Solo belajar di pesantrennya di Modjo. Kelak nama Muslim Mochammad Khalifah menjadi terkenal sebagai Kyai Modjo. Keulamaannya dan ada pertalian darah dengan kraton Jogyakarta (baca Pangeran Diponegoro) kemungkinan membuat Pangeran diponegoro memilih kyai Modjo sebagai penasehat agamanya sekaligus panglima perangnya.

Dekadensi moral yang terjadi dikraton kemudian berimbas pada kehidupan masyarakat luas semakin menderita, telah menjadi sebab keluarga Iman Abdul Ngarip, khususnya Muhammad Muslim (Kiay.Miodjo) beserta saudara-saudaranya (Kyai Khasan Mochammad, Kyai Khasan Besari dan Kyai Baderan) dan masyarakat luas mengangkat senjata menentang Belanda

Setelah di "penangkapan" oleh Belanda pada 17 Nopember 1828 di dusun Kembang Arum Jawa Tengah, Kyai Modjo dibawa ke Batavia dan selanjtnya diasingkan ke Tondano - Minahasa (Sulawesi Utara) hingga wafat di sana pada tanggal 20 desember 1849 dalam usia 57 tahun. Ikut bersama beliau dalam pengasingan di Tondano adalah satu putranya (Gazaly), 5 orang kerabat dekat – ada pertalian darah (Tumenggung Reksonegoro Kyai Pulukadang, Tumenggung Zess Pajang, Ilyas Zess, Wiso/Ngiso Pulukadang dan Kyai baderan/Kyai Sepoh) serta lebih dari 50 orang pengikut lainnya yang semuanya laki-laki. Istri beliau menyusul ke Tondanao setahun kemudian.

Kecuali Kyai Modjo, hampir semua pengikutnya menikah dengan wanita Tondano (Tombokan, Walalangi, Tumbelaka, Rumbayan, dan lain-lain) dan dari perkawinan ini lahir beberapa keluarga yang dewasa ini dikenal dengan nama keluarga (marga,fam) antara lain "Pulukadang", "Modjo", "Baderan", "Zess", "Kyai Demak", "Suratinoyo","Aslah","Nurhamidin","Djoyosuroto","Sutaruno",Kyai Marjo, dan lain-lain.

Kyai modjo merupakan pendiri Kampung Jawa Tondano di Minahasa dan menjadi cikal bakal masuknya Agama Islam di Minahasa. Di Tondano beliau menyalurkan ilmu kesaktiannya (yang dipelajarinya di Ponorogo) kepada pengikutnya dalam bentuk ilmu bela diri dan kemudian menjadi cikal bakal pencak silat.

No comments:

Hawk Advertising

Terima Pemesanan :

ID Card,Undangan, Shooting Video, Banner, Spanduk, Stiker, Blanko, Seragam Kantor, Pengadaan Komputer, Maintenance.

Dan Kebutuhan Kantor lain nya.

Anda Pesan Besok kami Antar (Untuk daerah Surabaya dan Sekitarnya)

Hub : 0856 4999 8 555 / arianto.sam@gmail.com