Sunday, 15 June 2008

Demodex

DEMODEX

Demodex adalah parasit yang tergolong tungau. Demodex yang menyerang kucing adalah Demodex cati. Demodex ini bentuknya mirip seperti buah wortel, dengan kaki yang sangat pendek dan perut yang berukuran besar. Tempat hidupnya adalah di dalam folikel rambut dan kelenjar sebaseus. Banyak yang menyatakan bahwa demodex ini adalah flora normal di kulit hewan. Mengapa kemudian demodex tersebut berkembang menjadi sangat banyak dan bersifat patologis, masih belum banyak terungkap. Namun banyak peneliti menduga bahwa ada kaitan dengan sistem kekebalan hospes.

Demodex gatoi dilaporkan pertama kali oleh Desch dan Steward tahun 1999. Demodex gatoi ini pertama kali ditemukan oleh Desch dan Steward dari kasus pruritus kronis pada kucing lokal yang semula diduga menderita feline acquired immunodeficiency syndrome. Sangat berbeda dengan Demodex cati, Demodex gatoi mempunyai bentuk masih seperti demodex cati namun dengan ukuran perut yang lebih kecil atau lebih pendek(short-bodied mite). Sehingga D. gatoi ini lebih mudah bergerak. Berbeda dengan Demodex cati yang mempunyai habitat di kelenjar sebaseus dan folikel rambut, habitat D. gatoi di epidermis. Hal mana menimbulkan konsekuensi klinis yang berbeda dengan kasus demodekosis pada umumnya. Rasa gatal biasanya lebih nyata dan lesi yang berupa krusta. Gejala ini sebetulnya agak mirip dengan scabiosis. Desch dan Steward meyatakan bahwa Demodex gatoi mempunyai siklus hidup di tubuh induk semang secara keseluruhan. Desch dan Steward juga menyatakan bahwa Demodex gatoi mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat.

Proses evolusi tersebut, mungkin berkaitan dengan adaptasi atau upaya demodex sebagai parasit mempertahankan kelangsungan hidupnya dari tekanan-tekanan lingkungan, seperti pemberian obat-obatan dan lain-lain. Pada bentuk tubuh yang lama (D. cati) maka kecil kemungkinan demodex bergerak dengan cepat (kaki pendek, perut tambun). Pada postur yang baru dengan bentuk perut yang lebih pendek, memungkinkan demodex untuk bergerak lebih cepat. Hal ini juga berkaitan dengan proses penularan. Pada bentuk demodex yang lama, penularan dari satu hewan ke hewan yang lain sangat sulit terjadi sehingga para peneliti sepakat, penyakit ini tidak menular. Namun dari beberapa gambaran kasus terakhir ada kemungkin pola penularan demodex. Dengan bentuk tubuh yang baru (dengan perut lebih kecil) membuat demodex lebih mudah bergerak dan mungkin pula dapat berpindah dari satu hewan ke hewan lain, seperti pada serangan sarcoptes.

Waspadai betul bila anda menemukan kasus pruritus kronis pada kucing. Yakinkan bahwa bukan disebabkan oleh demodex, terutama bila anda tidak menemukan hasil pemeriksaan melalui skraping kulit, karena Demodex gatoi tidak hidup di dalam kelenjar sebaseus. Bila pemeriksaan masih berasumsi pada habitat yang lama, maka bisa dipastikan tidak akan menemukan parasit ini dari skraping kulit.

No comments:

Post a Comment